Konsep “ Six Steps of Innovation” yang dikembangkan oleh Harvard telah diadopsi oleh banyak perusahaan besar seperti Microsoft, Oracle, dan Amazon.Terapat 6 langkah dalam menciptakan inovasi. Langkah pertama adalah Tetapkan Tujuan, yaitu menentukan apa yang ingin dicapai. Selanjutnya, pada Melihat Peluang dan Tantangan, kita mengevaluasi kesempatan untuk menjadi market leader dan memuaskan pelanggan, sambil menyadari bahwa dukungan, biaya, waktu, dan kepercayaan masyarakat merupakan tantangan yang harus dihadapi. Motivasi yang kuat menjadi kunci untuk mengatasi hambatan tersebut. Pada Kreativitas atau "Divergent Thinking", ide-ide tak selalu datang dari top management, melainkan dari seluruh tim,onsep “ Six Steps of Innovation” yang dikembangkan oleh Seperti contoh penggunaan paperclip yang bisa dijadikan penjepit kertas, penahan SIM card, atau bahkan aksesoris, kreativitas muncul dari keberagaman ide.
Kemudian, melalui Incubation Process, kita menyaring dan menyempurnakan ratusan ide sehingga tetap fokus pada tujuan utama, memastikan bahwa setiap saran relevan dan aplikatif. Langkah kelima adalah momen Inovasi atau "AHA!/Eureka!" di mana ide mentah bertransformasi menjadi inovasi yang bermakna, seperti yang pernah dicontohkan oleh tagline Bukit Muria Jaya. Terakhir, pada Penerapan, ide yang telah matang diimplementasikan melalui "Convergent Thinking" untuk menghasilkan nilai tambah nyata. Contohnya, suksesnya replikasi produk Apple, serta kekuatan merek seperti Coca-Cola yang telah menaklukkan pasar global dengan inovasi sederhana namun efektif. Selain itu, inovasi perlu dievaluasi setelah diterapkan untuk mengukur dampaknya terhadap pelanggan, efisiensi, dan keuntungan bisnis. Umpan balik dan data pasar digunakan untuk menilai keberhasilannya. Jika ada kekurangan, perusahaan harus beradaptasi agar inovasi tetap relevan dan kompetitif. Evaluasi berkelanjutan memastikan inovasi terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang.