
Film animasi Jumbo bukan sekadar karya visual yang memesona, tapi juga simbol kekuatan kolaborasi dalam komunitas kreatif Indonesia. Dalam proses kreatif selama lima tahun, proyek ini melibatkan total 400 kreator, termasuk 200 animator lokal yang tergabung dalam berbagai tim lintas kota dan latar belakang. Di sinilah konsep Community of Practice (CoP) terasa relevan sebuah komunitas informal yang saling berbagi praktik terbaik dan belajar dari pengalaman nyata untuk mengembangkan kapabilitas bersama dalam dunia animasi.CoP bukan sekadar wadah berbagi ilmu, tapi juga katalisator untuk inovasi. Para animator yang tergabung dalam proyek Jumbo saling memperkuat melalui pertukaran ide, teknik, dan semangat kolektif. Meski tidak dalam struktur organisasi formal, jaringan kerja mereka membentuk ekosistem pembelajaran yang dinamis.
Hal ini terlihat dari konsistensi kualitas dan gaya visual film yang tetap solid, meskipun dikerjakan secara remote dan terdesentralisasi mirip dengan praktik CoP di dunia profesional.Visinema, studio di balik Jumbo, tidak berhenti di satu karya. Mereka telah mengumumkan deretan film animasi baru seperti Agak Laen the Movie versi animasi dan proyek anak-anak Lala and the Big Dream. Ini menandakan bahwa CoP yang telah terbentuk dalam Jumbo berpotensi menjadi landasan berkelanjutan untuk proyek-proyek berikutnya. Komunitas ini bukan hanya menghasilkan satu film, tapi membuka jalur regenerasi bagi animator muda dan peluang ekspansi industri animasi lokal. Dengan mempertemukan ratusan profesional dalam satu visi kreatif, Jumbo menjadi studi kasus menarik tentang bagaimana CoP bekerja dalam praktik. Ia menegaskan bahwa ketika para ahli berkumpul, saling belajar, dan berkreasi bersama, hasilnya bukan hanya produk berkualitas tinggi melainkan juga kebangkitan ekosistem industri kreatif yang inspiratif dan berkelanjutan di Indonesia..