
Setiap tahunnya, momen Lebaran menjadi titik balik bagi banyak karyawan. Setelah menerima Tunjangan Hari Raya (THR), sejumlah pekerja memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya. Fenomena ini bukan sekadar cerita, tetapi didukung oleh data nyata.
Menurut laporan dari Mekari Talenta, pada periode 10 Maret–20 Maret 2024, terjadi peningkatan pengunduran diri karyawan sebesar 220% dibandingkan periode sebelum Ramadhan. Ini menunjukkan bahwa tren resign sudah mulai terlihat bahkan sebelum THR cair.
Praktisi Sumber Daya Manusia, Audi Lumbantoruan, mengungkapkan bahwa jumlah karyawan yang resign setelah Lebaran bisa mencapai 10% hingga 20% dari total pekerja usia produktif. Alasan utamanya adalah keinginan untuk mendapatkan THR secara penuh sebelum berpindah ke pekerjaan baru.
Ria Novita, Talent Acquisition Manager Jobstreet by SEEK Indonesia, menambahkan bahwa fenomena ini memang terjadi, meskipun tidak dalam jumlah yang signifikan dibandingkan waktu lainnya. Banyak karyawan yang sudah berniat resign, tetapi menunggu pembayaran THR terlebih dahulu.
Alasan di balik keputusan ini beragam. Beberapa karyawan merasa gaji dan tunjangan yang diterima kurang kompetitif, sehingga setelah menerima THR, mereka mencari peluang di tempat lain yang menawarkan kompensasi lebih baik. Selain itu, keinginan untuk meningkatkan karier, mencari fleksibilitas kerja, dan lingkungan kerja yang lebih baik juga menjadi faktor pendorong.
Bagi perusahaan, fenomena ini bukan hanya tentang kehilangan karyawan, tetapi juga kehilangan pengetahuan dan pengalaman yang mereka bawa. Setiap individu memiliki pengetahuan unik yang mungkin belum terdokumentasi dengan baik. Ketika mereka pergi tanpa proses transfer pengetahuan yang memadai, perusahaan kehilangan aset berharga yang tidak mudah digantikan.
Menyadari hal ini, penting bagi perusahaan untuk mengambil langkah preventif. Meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan budaya kerja yang positif, dan memastikan bahwa pengetahuan terdokumentasi dengan baik adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengurangi angka turnover pasca Lebaran.