
Saudi Aramco: Manajemen Pengetahuan & Pertumbuhan
Di tengah keterbatasan sumber daya alam, Saudi Aramco menunjukkan bahwa pengelolaan pengetahuan (knowledge management) dapat menjadi faktor utama dalam menciptakan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Sebagai perusahaan minyak dan gas milik negara yang didirikan pada tahun 1933, Aramco menghadapi kenyataan bahwa minyak adalah sumber daya yang tak terbarukan. Namun, perusahaan ini berhasil membalikkan narasi umum tentang "managing decline" dan tumbuh menjadi perusahaan dengan valuasi terbesar ketiga di dunia, dengan angka yang menembus 2 triliun dolar AS, atau lebih dari 30.000 triliun rupiah. Meskipun minyak bumi adalah sumber daya yang melimpah, Aramco tidak hanya bergantung pada kekayaan alam. Perusahaan ini memahami bahwa untuk terus berkembang, mereka membutuhkan lebih dari sekadar cadangan minyak. Investasi besar dalam pengelolaan pengetahuan dan inovasi menjadi kunci utama bagi Aramco untuk menghadapi keterbatasan sumber daya alam yang semakin menipis.